Sebagian
orang mulai menyadari untuk pertama kalinya seperti apa rasanya hutang. Sebelum
mereka bisa meminjam kembali kepada Fabian, kali ini mereka harus menjaminkan
aset-aset kepadanya, dan mereka pun melanjutkan perdagangan selama setahun
mendatang, mencoba mendapatkan 5 koin lebih untuk setiap 100 koin yang mereka
pinjam dari Fabian.
Saat itu, belum ada seorang pun yang
menyadari bahwa seluruh masyarakat, sekalipun mengembalikan semua hutang koin
mereka, tetap tidak bisa melunasi hutang mereka kepada Fabian, karena kelebihan
5% koin emas yang merupakan kewajiban mereka tidak pernah diedarkan oleh
Fabian. Tak seorang pun selain Fabian yang mengetahui bahwa adalah hal yang
mustahil bagi masyarakat ini untuk bisa melunasi hutang mereka bila ditambahkan
dengan bunga, uang yang tidak pernah diedarkan.
Memang benar Fabian sendiri juga
membuat koin untuk dirinya-sendiri dan koin ini akan beredar di masyarakat,
namun tidak mungkin dia sanggup mengkonsumsi 5% dari semua barang di
masyarakat.
Di dalam toko emasnya, fabian
memiliki sebuah ruang penyimpanan yang sangat kuat, dan sebagian masyarakat
merasa lebih aman kalau menitipkan koin emas mereka kepada Fabian untuk
disimpan. Fabian akan menagih sejumlah uang tertentu sebagai jasa penyimpanan
untuk orang-orang tersebut. Sebagai buktii atas deposit emas mereka, Fabian
memberikan mereka selembar kertas kuitansi.
Orang-orang
yang membawa kuitansi
dari Fabian ini bisa menggunakan kertas ini untuk membeli barang sama halnya
seperti menggunakan koin emas. Dan lama-kelamaan kertas-kertas ini beredar di
masyarakat sebagai uang sama seperti koin emas.
Tak
lama kemudian, Fabian menemukan bahwa kebanyakan orang tidak akan menukarkan kembali kuitansi
deposit mereka dengan koin emasnya.
Dia
pun berpikir, “Saya memiliki semua emas di sini dan saya masih juga bekerja
sebagai tuakng emas. Ini benar-benar tak masuk akal. Ada ribuan orang di luar
sana yang akan membayarkan bunga kepada saya atas koin-koin emas yang mereka
titipkan kembali kepada saya yang bahkan tidak mereka tukarkan kembali.”
Memang
benar, emas-emas mereka bukan milikku, tetapi emas-emas itu ada di dalam
gudangku, dan itulah yang penting. Saya tidak perlu membuat koin sama sekali,
saya bisa menggunakan koin-koin yang dititipkan kepadaku.
Mulanya Fabian sangat hati-hati, dia hanya meminjamkan sebagian kecil dari emas yang
dititipkan orang kepadanya. Lama-kelamaan, karena terbukti tidak ada masalah,
dia pun meminjamkan dalam jumlah yang lebih besar.
Suatu hari, seseorang mengajukan
pinjaman yang nilainya sangat besar. Fabian berkata kepadanya “Daripada membawa
koin emas dalam umlah sebesar itu, bagaimana kalau saya menulis beberapa lembar
kuitansi emas kepadamu sebagai
bukti depositmu kepadaku.” Orang itu pun setuju. Dia mendapatkan hutang yang
dia inginkan tetapi emasnya tetap di gudang Fabian! Setelah orang itu pergi,
Fabian pun tersenyum, dia bisa meminjamkan emas kepada orang sambil mempertahankan
emas di gudangnya sendiri.
Baik teman, orang tak dikenal,
maupun musuh, membutuhkan uang untuk melanjutkan perdagangan mereka. Selama
orang-orang bisa memberikan jaminan, mereka bisa meminjam sebanyak yang mereka
butuhkan. Dengan hanya menuliskan kwitansi, Fabian bisa meminjamkan
emas-emasnya senilai beberapa kali lipat dari yang sebenarnya dia miliki.
Segalanya akan baik-baik saja selama orang-orang tidak menukarkan kwitansi
deposit emas mereka kepada Fabian.
Fabian memiliki sebuah buku yang
menunjukkan debit dan kredit dari setiap orang. Bisnis simpan-pinjam ini
benar-benar sangat menguntungkan baginya.
Status
sosial Fabian di masyarakat meningkat secepat kekayaannya. Dia mulai menjadi
orang penting, dia harus dihormati. Di dunia finansial, kata-katanya adalah
ibarat sabda suci.
Tukang
emas dari kota lain mulai penasaran tentang rahasia Fabian dan suatu hari mereka pun
mengunjunginya. Fabian memberitahu apa yang dia lakukan, dan menekankan kepada
mereka pentingnyya kerahasiaan dari sistem ini.
Seandainya
skema ini terekspos, bisnis merekka pasti akan ditutup, jadi mereka sepakat
untuk menjaga
kerahasiaan bisnis ini.
Masing-masing
tukang emas ini kembali ke kota mereka dan menjalankan operasi seperti yang
diajarkan oleh Fabian.
Orang-orang
menerima kuitansi
emas sama seperti emas itu sendiri, dan banyak emas masyarakat pinjam yang akan
dititipkan kembali keada Fabian. Ketika seorang pedagang ingin membayar kepada
pedagang lainnya,
mereka bisa menuliskan sebuah intruksi kepada Fabian untuk memindahkan uang
dari rekening mereka kepada rekening lainnya, yang akan dilakukan oleh Fabian
dengan mudah dalam beberapa menit. Sistem ini menjadi sangat populer, dan
kertas intruksi ini pun mulai dikenal dengan sebutan “cek”.
Pada
suatu malam, para tukang emas dari berbagai kota ini mengadakan sebuah
pertemuan rahasia dan Fabian mengajukan sebuah rencana baru. Besok harinya mereka
rapat dengan pemerintah dan Fabian berkata, “Kertas kuitansi kami telah menjadi
sangat populer. Tak perlu diragukan, Anda para wakil rakyat juga menggunakan
mereka dan manfaatnya jelas-jelas sangat memuaskan. Namun, sebagian kwitansi
ini telah dipalsukan oleh orang-orang. Hal ini harus dihentikan!”
Para
anggota pemerintah pun mulai khawatir. “Apa yang bisa kami lakukan?” tanya mereka. Jawaban
Fabian, “Pertama-tama, adalah tugas dari pemerintah untuk mencetak uang kertas
dengan desain dan tinta yang unik, dan masing-masing uang kertas ini harus
ditandatangani oleh gubernur. Kami para tukang emas akan dengan senang hati
membayar biaya cetak ini, ini juga akan menghemat banyak waktu kami untuk
menulis kwitansi.” Para anggota pemerintah berpikir, “Ya, memang
kewajiban kami untuk melindungi masyarakat dari pemalsuan uang dan nasehat dari
Fabian ini kedengarannya memang masuk akal.” Dan mereka pun setuju untuk
mencetak uang kertas ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar